Paper E-BUSINESS RISK KELOMPOK 10

Kelompok : 10

1. Jeffrey Arief Mulyono                 1501158003
2. Annisa Damayanti H                   1501166730
3. Muhammad Reza                         1501174322
4. Tantry Andianto                          1501167065
5 .Eka Chandra Setyowibowo         1501167443

Kelas : 06 PAM










BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem keamanan e-Business lebih beresiko dari pada bisnis yang masih menggunakan secara manual atau tradisional .Di dunia ini e-Business sangat rentan terhadap resiko-resiko yang dikarenakan oleh banyaknya bisnis yang menggunakan sistem e-Business baikpelanggan , pemasok maupun karyawan.Dalam sistem e-Business hacker adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan sistem e-Business yang bersifat pribadi dan rahasia.
1.2 Ruang Lingkup
1.      Pengertian  e-Bisnis
2.      Pengertian e-Commerce
3.      Pengertian  Marketspace
4.      Mengetahui strategi e-Bisnis
5.      Mengetahui risiko e-Bisnis
6.      Mengetahui solusi untuk menghindari risiko e-Bisnis
1.3 Tujuan dan Manfaat
§  Tujuan:
1.      Mengetahui Pengertian e-Bisnis
2.      Mengetahui risiko e-Bisnis
3.      Mengetahui solusi menghindari risiko e-Bisnis
§  Manfaat:
1.      Dapat meningkatkan keuntungan
2.      Dapat menambah pelanggan baru
3.      Dapat menghindari risiko dari e-Bisnis
1.4 Metodologi Penulisan / Penelitian
§  Studi Kepustakaan
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan teori dan informasi dari buku buku




BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian e-Business
e-Business adalah suatu aktifitas yang berkaitan secara langsung ataupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang atau jasa dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi dan transaksi.Salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal melingkupi sistem,pendidikan pelanggan,pengembangan produk,dan pengembangan usaha.Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi.Sekarang ini,hal ini dilakukan oleh sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet.Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh CEO dari IBM yaitu Lou Gerstner.

2.2 Marketspace
Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.

Seluruh perusahaan, tanpa perduli ukuran dan jenisnya, dapat menerapkan konsep e-Business, karena dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi.

2.3 Strategi agar e-Business berjalan dengan sukses
Ada tujuh strategi untuk suksesnya sebuah e-Business yaitu :

·         Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.

·         Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi dari banner berupa gambar.


·         Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua yang membantu penjualan produk/bisnis.

·         Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar persetujuan.


·      Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.

·      Lakukan e-Marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.


·      Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.
2.4 Sistem Keamanan e-Business
Sistem keamanan e-Business lebih beresiko dari pada bisnis yang masih menggunakan secara manual atau tradisional .Di dunia ini e-Business sangat rentan terhadap resiko-resiko yang dikarenakan oleh banyaknya bisnis yang menggunakan sistem e-Business baikpelanggan , pemasok maupun karyawan.
Dalam sistem e-Business hacker adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan sistem e-Business yang bersifat pribadi dan rahasia.Keabsahan  data,dan integritas data.Ada beberapa metode  untuk melindungi keamanan  e-Business  dan menjaga informasi agar tetap aman adalah menjaga keamanan fisik serta penyimpanan data,transmisi data,perangkat lunak seperti anti-virus,firewall,dan enkripsi.
·         Anti-Virus
Anti-Virus adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengamankan serta mendeteksi ,dan menghapus virus komputer dari sistem komputer.Antivirus disebut juga Virus Protection Software aplikasi ini dapat menentukan apakah sebuah sistem komputer telah terinfeksi sebuah virus atau tidak.
·         Firewall
Firewall adalah sistem software yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk dapat melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman.Firewall digunakan  untuk membatasi atau mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi.
·         Enkripsi
Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.

2.5 Keamanan Umum untuk Sistem e-Business
Dalam sistem e-Business terdapat beberapa bentuk keamanan.Beberapa pedoman keamanan umum termasuk daerah pada keamanan fisik,penyimpanan data,transmisi data,pengembangan aplikasi,dan sistem administrasi.
·         Keamanan fisik
Kemanan fisik sangat diperlukan untuk melindungi keseluruhan,tetapi terdapat langkah – langkah  keamanan fisik yang harus diambil untuk melindungi secara keseluruhan,gedung tempat server dan komputer harus di lindungi  dan memilki akses batas terbatas pada karyawan dan orang lain. Misalnya, ruangan tersebut hanya memungkinkan pengguna yang berwenang untuk masuk, dan harus memastikan bahwa jendela, langit-langit, saluran udara yang besar, dan lantai bertingkat tidak mengizinkan akses mudah ke orang yang tidak sah.
·         Penyimpanan Data
Menyimpan data agar data aman adalah suatu hal yang sangat penting untuk semua bisnis ,terutama untuk e-Bisnis dimana sebagian besar data yang disimpan secara elektronik.Data yang bersifat rahasia tidak boleh disimpan pada server e-Business, tapi sebaiknya dipindahkan ke komputer lain untuk disimpan. Jika perlu, mesin ini tidak boleh langsung terhubung ke internet, dan juga harus disimpan di tempat yang aman.Informasi tersebut harus disimpan dalam format yang terenkripsi. Setiap informasi yang sangat sensitif tidak boleh disimpan jika mungkin. Jika ada data yang tidak terlalu penting, simpanlah di beberapa mesin atau sistem yang tidak mudah diakses.Langkah-langkah keamanan tambahan harus diambil untuk melindungi informasi ini (seperti kunci pribadi) jika memungkinkan.Selain itu, informasi hanya harus disimpan untuk jangka waktu yang singkat, dan setelah tidak lagi diperlukan harus dihapus untuk mencegah jatuh ke tangan yang salah.
·         Transmisi Data dan Pengembangan Aplikasi
Semua informasi penting yang akan dikirim harus dienkripsi. Pihak pebisnis dapat memilih untuk menolak klien yang tidak dapat menerima tingkat enkripsi.Informasi rahasia dan sensitif sebaiknya juga tidak pernah dikirim melalui e-mail.Jika itu harus, maka harus dienkripsi juga.Mentransfer dan menampilkan informasi yang aman harus dijaga seminimal mungkin.Hal ini dapat dilakukan dengan tidak menampilkan nomor kartu kredit secara penuh.Hanya beberapa nomor yang dapat ditampilkan, dan perubahan informasi ini dapat dilakukan tanpa menampilkan nomor lengkap.Hal ini juga harus memungkinkan pengguna untuk mengambil informasi secara online.

·         Sistem Administrasi
Keamanan pada sistem operasi dasar harus cepat ditingkatkan.Tambahan dan pembaharuan perangkat lunak harus diterapkan secara tepat waktu.Perubahan sistem konfigurasi semua harus disimpan dalam daftar berkas dan segera diperbarui.Sistem administrator harus terus mengawasi kegiatan yang mencurigakan dalam bisnis dengan memeriksa daftar berkas dan meneliti berulang-ulang kegagalan yang tercatat dalam berkas.Mereka juga bisa memantau sistem e-Business mereka dan mencari setiap celah di keamanan.Hal ini penting untuk menguji apakah rencana keamanan sudah tepat dan bisa benar-benar bekerja.





















BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
3.2 Pengertian Resiko Bisnis
Resiko Bisnis adalah bentuk resiko bisnis ketika suatu operasi bisnis tidak menghasilkan arus kas positif dan hal tersebut termasuk kebangkrutan.Dua jenis  resiko bisnis yang ada yaitu resiko dalam keuangan dan ekonomi.Namun,setiap resiko dapat ditangani dengan  perencanaan bisnis yang tepat dan persiapan yang matang.
3.3 Pengertian e-Bisnis
E-Bisnis adalah sebuah bisnis dalam bentuk elektronik yang dilakukan melalui internet.Model bisnis ini telah meningkat popularitasnya sebagai teknologi yang telah maju dengan bentuk yang lebih kecil dan dengan peralatan komputer yang lebih baik.
Pada saat ini banyak perusahaan melakukan  bisnis melalui internet ,dan mungkin tidak pernah membuka brick and mortar secara tradisional.Walaupun untuk memulai e-Bisnis itu mudah dan hanya memerlukan biaya yang rendah,mereka yang melakukan sistem ini masih patuh terhadap resiko yang dihadapi pada setiap bisnis.
3.4 Tipe-tipe e-Business
Dalam e-Business terdapat beberapa tipe e-Business yaitu :
·         B2C (Business to Consumer)
Yaitu sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
·         B2B (Business to Business)
Yaitu sistem komunikasi binis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektroknik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang benar.
·         C2C (Consumer to Consumer)
Yaitu sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
·         G2B (Government to Business)
Yaitu interaksi online antara pemerintah dengan sector bisnis
3.5 Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan e-Business
a)      Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.

b)      Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi dari banner berupa gambar.

c)      Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua yang membantu penjualan produk/bisnis.

d)     Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar persetujuan.

e)      Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.

f)       Lakukan e-Marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.

g)      Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung
3.6 Pengertian E-Commerce
E-Commerce adalah salah satu teknologi yang sedang berkembang  pesat  dalam dunia bisnis dan internet.Dalam penggunaannya E-Commerce dapat menguntungkan banyak pihak ,baik pihak konsumen maupun pihak produsen dan penjual  (retailer).
Keuntungan bagi konsumen misalkan,menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi lebih singkat.Selain itu harga barang-barang yang dijual di e-Commerce dapat dibilang lebih murah dibandingkan  dengan yang dijual di toko fisik.
3.7 Aplikasi Umum yang berhubungan dengan e-Commerce
ü  Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
ü  E-mail dan Messaging
ü  Content Management Systems
ü  Dokumen, spreadsheet, database
ü  Akunting dan sistem keuangan
ü  Informasi pengiriman dan pemesanan
ü  Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
ü  Sistem pembayaran domestik dan internasional
ü  Newsgroup
ü  On-line Shopping
ü  Conferencing
ü  Online Banking/internet Banking
ü  Product Digital/Non Digital
3.8 Keuntungan e-Commerce
Berikut adalah keuntungan dari e-Commerce bagi perusahaan dan pelanggan
Bagi perusahaan :
ü  Perdagangan secara elektronik memungkinkan perusahaan untuk menjual pasar yang lebih luas
ü  Perusahaan tidak perlu mambuka cabang
ü  Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikurangi , karena perusahaan tidak perlu mambangun toko yang besar
ü  Karena biaya yang keluar sedikit , barang yang dijual akan semakin murah. Akibatnya , lebih banyak konsumen menjangkau harga barang tersebut. Barang akan menjadi lebih laku
ü  Barang yang dijual lebih murah , dapat meningkatkan daya saing antar perusahaan
Bagi pelanggan :
ü  Konsumen tidak perlu mendatangi toko untuk mendapatkan barang , cukup memesan barang melalui internet , barang akan sampai di rumah
ü  Konsumen dapat menghemat waktu dan biaya transportasi berbelanja
ü  Konsumen mempunyai lebih banyak pilihan , karena dapat membandingkan semua produk yang ada di internet
ü  Konsuman dapat berbelanja di negara lain , jika yang di dalam negeri belum tersedia
ü  Harga barang yang dibeli menjadi lebih murah

3.9 Resiko-resiko dalam e-Bisnis
E-Commerce merupakan suatu cara yang fantastis  untuk bisnis agar dapat dengan mudah terhubung atau mendapatkan pelanggan di seluruh penjuru dunia. Namun, tidak berarti bahwa e-Bisnis tidak memiliki resiko yang harus disadari oleh pengusaha.Untuk mengatasi hal tersebut,para pengusaha harus kehadiran online.Dalam e-Bisnis,keamanan adalah resiko yang paling jelas ,sebagai pedagang online yang akan menangani informasi dan menyimpan informasi sensitif.Untuk menangani resiko dalam keamanan,teknologi adalah kunci untuk mengamankan transaksi kelancaran e-Bisnis.
·         Security (Keamanan)
Keamanan adalah resiko yang paling jelas pada setiap pedagang/pengusaha online.Pengusaha online yang bertanggung jawab untuk menangani informasi pelanggan mereka denga cara aman.Hal ini berarti  memerlukan investas  dalam beberapa lapisan keamanan.Informasi  seluruh transaksi harus dienkripsi ,dan diperlukan lapisan soket yang aman untuk memastikan bahwa  itu dikirim hanya untuk pihak yang berwenang,dan firewall serta protocol Kerberos  memastikan bahwa informasi dilindungi,setelah berada pada server emerchant,dari serangan internal dan eksternal.
·         Misunderstanding (Kesalahpahaman)
Resiko besar yang lain dalam e-Bisnis adalah asumsi yang salah yang terjadi pada banyak pedagang atau pengusaha yang baru memulai bisnis secara online.Mitos tentang e-commerce berlimpah.Orang-orang berpikir bahwa itu tidak mengambil banyak waktu atau uang. Mereka pikir mereka hanya bisa membuat sebuah situs web dan konsumen akan menemukan mereka, tanpa menghabiskan uang untuk iklan atau memiliki strategi di tempat untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Mereka berpikir bahwa mereka tidak perlu menyediakan layanan pelanggan dan keuntungan akan muncul hampir seketika. Jelas, tak satu pun dari mitos ini benar.Jika pedagang online percaya mereka, mereka mungkin akangagal karena mereka tidak akan berinvestasi cukup waktu dan uang untuk merencanakan situs Web mereka dan melihat mereka melalui tahap-tahap yang sulit, dimulai ketika keuntungan dan pelanggan sulit didapat.
·         Technology (Teknologi)
Yang terakhir yaitu teknologi sendiri yang menimbulkan resiko bagi e-Bisnis,hanya karena e-commerce sangat tergantung pada itu.Masalah infrastruktur, seperti rusak server dapat menutup sebuah situs web.Demikian juga, virus dapat menghapus data berharga, dan gangguan perangkat lunak dapat menjaga situs bekerja dengan baik. Tentu saja, serangan dari hacker luar, yang ingin mencuri informasi pelanggan yang sensitif atau deface situs, juga risiko bahwa pedagang e-commerce harus mencoba untuk menjaga terhadap. Konsumen online cukup berubah-ubah, dan jika mereka menganggap masalah dengan website perusahaan sekali pun, mereka mungkin tidak pernah kembali.
3.10 Klasifikasi risiko e-Bisnis
Menurut International Journal of Management Innovation Systems ISSN 1943-1384,2009, Vol. 1, No. 2: E4 risiko dalam e-Bisnis lebih berkonsentrasi pada sistem keamanan informasi yang diakibatkan dari media online.Penulis seperti Ghosh, (1998, 2001), Hassler (2001) dan Garfinkel dan Spafford (2002) telah memberikan wawasan ke dalam mekanisme transaksi online dan penyimpangan keamanan yang relevan.
Sementara karya Solms (1999) (2003), Moscove (2001), Wen (1998), Greenstein dan Vasarhelyi (2002), Hubbard dan Forscht (1998) menyoroti keparahan dan dampak dari kontrol keamanan yang tidak memadai.
 Selain itu,penyelidikan ekstensif di daerah keamanan terkait, penelitian juga telah membahas aspek-aspek lain dari Risiko E-Bisnis. Misalnya, aspek hukum melakukan bisnis online ditandai dengan Poindexter dan Baumer (2002) dan Oppenheim (1999).Smith (2000) memiliki ditandai risiko yang timbul dari strategi pemikiran yang tidak tepat dan implementasinya.Chan et al (2000) telah berurusan dengan isu-isu kepercayaan online dan sementara Rossi (2002) memberikan gambaran menyeluruh tentang sifat risiko dari sudut pandang titik asuransi.
Tabel 1.Klasifikasi risiko e-Bisnis menurut Beck et al (2002, p, 12)
Seperti halnya dengan Beck et(2002),Scott (2004) juga mengembangkan skema klasifikas untuk risiko e-Bisnis Kerangka klasifikasi dikembangkan sepanjang dimensi kebijakan, strategi dan operasi. Dalam mengembangkan kerangka kerja klasifikasi, Scott (2004) telah mengidentifikasi enam belas risiko E-Business yang berbeda dan telah dikelompokkan mereka sepanjang bidang kebijakan, strategi dan operasi berdasarkan bukti empiris.
Ancamanutama  seperti keamanan, pelanggaran kekayaan intelektual dan privasi datang di bawah lingkup risiko kebijakan sementara ancaman yang terkait dengan kepemimpinan, reputasi, budaya, masalah hukum dikelompokkan bawah risiko organisasi. Risiko strategis adalah mereka yang menjadi perhatian yang lebih tinggi manajemen dan termasuk persaingan, ketergantungan pada vendor dan berkembang sesuai dan strategi berkelanjutan untuk menghadapi dinamika lingkungan E-Bisnis.Klasifikasi framework yang dikembangkan oleh Scott (2004) ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2. Klasifikasi risiko e-Bisnis menurut Scott(2004)
Terlepas dari kerangka klasifikasi ini, ada juga sejumlah pendapat lain yang difokuskan pada mengelompokkan risiko E-Business , yang belum diverifikasi secara empiris .Misalnya Krishnan ( 2003 ) telah dikategorikan risiko E - bisnis pada dimensi strategi ,operasi dan keamanan saat Upton ( 2001 ) mendasarkan model klasifikasi nya di internal dansumber eksternal risiko yang berlaku untuk suatu organisasi . Pendapat-pendapat ini meskipun dieksplorasi di alam yang tanpa data empiris untuk memverifikasi klasifikasi diuraikan .Studi-studi yang disebutkan di atas pada E - Bisnis telah dikembangkan dengan studi empiris yang dilakukan dengan organisasi-organisasi besar ( > 250 karyawan ) .
Dalam kasus Beck et al ( 2002),Penelitian ini dilakukan dengan perusahaan asuransi berbasis di Inggris untuk memastikan ruang lingkup dansifat  risiko e-Bisnis , sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Scott ( 2004 ), data yang dikumpulkan dari perusahaan-perusahaan AS dan risiko dimodelkan pada sosio – teknislingkungan masyarakat yang berlaku . Focussing Studi ' di E-Business risiko pada tingkat UKMsebagian besar tidak ada . Penelitian ini terutama membahas adanya ini / kurangnya penelitian di bidang ini . Oleh karena itu, tujuannya adalah untuk
1) Untuk mengetahui risiko E-bisnis yang terkait dengan UKM
2) Untuk mengatur agenda penelitian untuk eksplorasi lebih lanjut di daerah ini
3.11 Masalah keamanan dalam e-Bisnis
·         Kerahasiaan dan Pribadi
Kerahasiaan adalah sejauh mana suatu bisnis menyediakan informasi pribadi yang tersedia untuk bisnis lain dan individu lain.[4] Bisnis apapun harus menjaga kerahasiaan informasi agar tetap aman dan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud. Untuk menjaga informasi tetap aman dan terjaga, setiap catatan transaksi dan berkas lain perlu dilindungi dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi data dan penyimpanan informasi yang aman. Cara enkripsi dan firewall adalah yang mengatur sistem ini.

·         Keabsahan Data
Transaksi e-Business memiliki tantangan yang lebih besar untuk membangun keabsahan karena data dari internet sangat mudah untuk diubah dan disalin. Kedua belah pihak yang terkait dalam e-Business sama-sama ingin memastikan keaslian masing-masing rekan, terutama jika salah satu pihak akan melakukan pemesanan dan transaksi pembayaran elektronik. Salah satu cara yang umum untuk memastikan hal ini adalah dengan membatasi akses ke jaringan Internet dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network. Pembuktian keabsahan yang lebih rumit adalah dengan adanya kata kunci rahasia atau pin, kartu kredit, dan pengenalan suara. Sebagian besar transaksi e-Business diverifikasi dengan memeriksa kartu kredit dan nomor kartu kredit pembeli.

·         Integritas Data
Integritas data menjawab pertanyaan "Dapatkah informasi diubah atau dirusak dengan berbagai cara?".Hal ini mengarah pada jaminan kesamaan pesan yang diterima dengan pesan yang dikirim.Sebuah bisnis perlu merasa yakin bahwa data tidak diubah dalam perjalanan, baik sengaja atau karena kecelakaan.Untuk membantu integritas data, firewall melindungi data yang disimpan terhadap akses yang tidak sah, seraya menyimpan data cadangan yang mungkin berguna untuk pemulihan data.

·         Tanpa Penyangkalan
Hal ini berkaitan dengan adanya bukti dalam transaksi.Sebuah bisnis harus memiliki jaminan bahwa pihak yang menerima atau pembeli tidak dapat menyangkal bahwa transaksi telah terjadi, dan ini berarti memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan transaksi. Salah satu cara untuk mengatasi penyangkalan ini adalah menggunakan tanda tangan digital.[5] Sebuah tanda tangan digital tidak hanya memastikan bahwa pesan atau dokumen elektronik telah ditandatangani oleh seseorang, tapi karena tanda tangan digital hanya dapat dibuat oleh satu orang, juga menjamin bahwa orang ini tidak dapat menyangkal di kemudian waktu bahwa mereka memberikan tanda tangan mereka.

·         Kontrol Akses
Ketika suatu sumber data dan informasi elektronik hanya terbatas pada beberapa individu yang berwenang, pelaku bisnis dan pelanggannya harus memiliki jaminan bahwa tidak ada orang lain dapat mengakses informasi tersebut. Ada beberapa teknik untuk mengatur kontrol akses ini, yaitu firewall, hak akses, identifikasi pengguna dan teknik otentikasi (seperti password dan sertifikat digital), Virtual Private Network (VPN), dan banyak lagi.

·         Ketersediaan Layanan
Hal ini secara khusus berhubungan dengan penyediaan layanan dan informasi bagi pelanggan bisnis. Pesan harus disampaikan dalam cara yang dapat diandalkan dan tepat waktu, dan informasi harus dapat disimpan dan diambil sesuai kebutuhan. Karena ketersediaan layanan penting untuk semua website e-Business, langkah-langkah tertentu harus diambil untuk mencegah gangguan layanan oleh peristiwa-peristiwa seperti listrik padam dan kerusakan infrastruktur fisik. Contohnya, tersedianya data cadangan, sistem pemadaman api, sistem Uninterrupted Power Supply (UPS), perlindungan virus, serta memastikan bahwa ada kapasitas yang memadai untuk menangani kesibukan yang ditimbulkan oleh lalu lintas jaringan yang berat.

3.12 Risiko lain dalam e-Bisnis
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
3.13 Solusi mengatasi risiko pada e-Bisnis
·      Adanya partisipasi dari pemerintah sehingga dapat  melindungi pihak – pihak bisnis dan para konsumen, contohnya : dengan dibuatnya UU tentang e-bisnis sehingga dapat melindungi pelaku bisnis dan para konsumen

·      Melakukan promosi tidak hanya melalui media online saja tetapi bisa melalui media cetak maupun elektronik dengan menampilkan beberapa produk dan alamat webside yang digunakan sehingga produk yang dijual tidak mengalami penumpukan stok


·      Konsumen lebih berhati – hati dalam membeli produk melalui bisnis online sehingga tidak mengalami tindakan penipuan yang dilakukan pelaku e bisnis yang tidak bertnggung jawab




BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
e-Business adalah suatu aktifitas yang berkaitan secara langsung ataupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang atau jasa dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi dan transaksi.Salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal melingkupi sistem,pendidikan pelanggan,pengembangan produk,dan pengembangan usaha.Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi.Sekarang ini,hal ini dilakukan oleh sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet.Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh CEO dari IBM yaitu Lou Gerstner.
Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.
Seluruh perusahaan, tanpa perduli ukuran dan jenisnya, dapat menerapkan konsep e-Business, karena dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi.
Sistem keamanan e-Business lebih beresiko dari pada bisnis yang masih menggunakan secara manual atau tradisional .Di dunia ini e-Business sangat rentan terhadap resiko-resiko yang dikarenakan oleh banyaknya bisnis yang menggunakan sistem e-Business baikpelanggan , pemasok maupun karyawan.
Dalam sistem e-Business hacker adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan sistem e-Business yang bersifat pribadi dan rahasia.Keabsahan  data,dan integritas data.Ada beberapa metode  untuk melindungi keamanan  e-Business  dan menjaga informasi agar tetap aman adalah menjaga keamanan fisik serta penyimpanan data,transmisi data,perangkat lunak seperti anti-virus,firewall,dan enkripsi.
Dalam sistem e-Business terdapat beberapa bentuk keamanan.Beberapa pedoman keamanan umum termasuk daerah pada keamanan fisik,penyimpanan data,transmisi data,pengembangan aplikasi,dan sistem administrasi.
·            Keamanan fisik
Kemanan fisik sangat diperlukan untuk melindungi keseluruhan,tetapi terdapat langkah – langkah  keamanan fisik yang harus diambil untuk melindungi secara keseluruhan,gedung tempat server dan komputer harus di lindungi  dan memilki akses batas terbatas pada karyawan dan orang lain. Misalnya, ruangan tersebut hanya memungkinkan pengguna yang berwenang untuk masuk, dan harus memastikan bahwa jendela, langit-langit, saluran udara yang besar, dan lantai bertingkat tidak mengizinkan akses mudah ke orang yang tidak sah.
·            Penyimpanan Data
Menyimpan data agar data aman adalah suatu hal yang sangat penting untuk semua bisnis ,terutama untuk e-Bisnis dimana sebagian besar data yang disimpan secara elektronik. Data yang bersifat rahasia tidak boleh disimpan pada server e-Business, tapi sebaiknya dipindahkan ke komputer lain untuk disimpan. Jika perlu, mesin ini tidak boleh langsung terhubung ke internet, dan juga harus disimpan di tempat yang aman.Informasi tersebut harus disimpan dalam format yang terenkripsi.Setiap informasi yang sangat sensitif tidak boleh disimpan jika mungkin.Jika ada data yang tidak terlalu penting, simpanlah di beberapa mesin atau sistem yang tidak mudah diakses.Langkah-langkah keamanan tambahan harus diambil untuk melindungi informasi ini (seperti kunci pribadi) jika memungkinkan.Selain itu, informasi hanya harus disimpan untuk jangka waktu yang singkat, dan setelah tidak lagi diperlukan harus dihapus untuk mencegah jatuh ke tangan yang salah.
Dalam e-Business terdapat beberapa tipe e-Business yaitu :
·            B2C (Business to Consumer)
Yaitu sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
·            B2B (Business to Business)
Yaitu sistem komunikasi binis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektroknik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang benar.
·            C2C (Consumer to Consumer)
Yaitu sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
·            G2B (Government to Business)
Yaitu interaksi online antara pemerintah dengan sector bisnis
E-Commerce merupakan suatu cara yang fantastis  untuk bisnis agar dapat dengan mudah terhubung atau mendapatkan pelanggan di seluruh penjuru dunia. Namun, tidak berarti bahwa e-Bisnis tidak memiliki resiko yang harus disadari oleh pengusaha.Untuk mengatasi hal tersebut,para pengusaha harus kehadiran online.Dalam e-Bisnis,keamanan adalah resiko yang paling jelas ,sebagai pedagang online yang akan menangani informasi dan menyimpan informasi sensitif.Untuk menangani resiko dalam keamanan, teknologi adalah kunci untuk mengamankan transaksi kelancaran e-Bisnis.Namun,dalam e-Bisnis juga terdapat beberapa risiko,risiko-risiko tersebut adalah :
·                        Security (Keamanan)
·                        Misunderstanding (Kesalahpahaman)
·                        Technology (Teknologi)
Untuk mengatasi risiko tersebut,terdapat beberapa solusi yaitu:
·            Adanya partisipasi dari pemerintah sehingga dapat  melindungi pihak – pihak bisnis dan para konsumen, contohnya : dengan dibuatnya UU tentang e-bisnis sehingga dapat melindungi pelaku bisnis dan para konsumen
·            Melakukan promosi tidak hanya melalui media online saja tetapi bisa melalui media cetak maupun elektronik dengan menampilkan beberapa produk dan alamat webside yang digunakan sehingga produk yang dijual tidak mengalami penumpukan stok

·            Konsumen lebih berhati – hati dalam membeli produk melalui bisnis online sehingga tidak mengalami tindakan penipuan yang dilakukan pelaku e bisnis yang tidak bertnggung jawab